BERORGANISASI UNTUK BERAMAL

SELAMAT DATANG

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Senin, 19 April 2010

OLAH RAGA PADA LANSIA

OLAH RAGA PADA LANSIA


 KESEGARAN JASMANI BAGI LANSIA

A. Pengertian
Kesegaran jasmani adalah kualitas hidup yaitu kemampuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dengan giat dan sigap, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, serta masih memiliki energi untuk menikmati waktu senggang dan keadaan darurat yang tidak terduga.
Pada manula pembinaan kesegaran jasmani / kesehatan dapat membantu dalam pengurangan kejadian dan keparahan penyakit jantung dan pembuluh darah, metabolisme dan kegemukan, serta bermacam kelaina sendi otot dan tulang. Penyakit dan kelainan tersebut pada umumnya bersifat menahun dan kronik. Ini dapat dihubungkan diantaranya karena kekurangan gerak atau penyakit hipokinetis.

B. Pembinaan Kesegaran Jasmani Bagi Lansia
Pada dasarnya penbinaan kesegaran jasmani bagi lansia sama dengan untuk golongan umur lain yaitu melalui latihan fisik dan atau olah raga yang terukur, teratur dan berkesinambungan.
Prinsif – prinsif dasar latihan fisik yaitu berupa :
 Latihan spesifik pada organ sistem yang akan dikembangkan.
 Beban latihan cukup merangsang
 Bersifat progresif ( bertahap meningkat )

Dasar utama untuk melakukan aktifitas fisik adalah teratur, disamping sebagai upaya promotif – preventif terhadap kemunduran kemampuan kerja fisik, juga bermanfaat dalam upaya pencegahan, dan pengontrolan / terafi berbagai kelainan dan atau penyakit kronik.

C. Bentuk Dan Jenis Latihan Kesegaran Jasmani
Mengenai bentuk dan jenis latihan fisik yang sesuai untuk usia lanjut sebenarnya sangat tergantung dari maksud dan tujuan latihan tersebut.

Dikenal sekurangnya 5 macam jenis latihan, yaitu :
1. Latihan Koordinasi
Yaitu melatih kerja sama antara susunan saraf pusat dengan otot dalam bentuk gerakan tertentu. ( latihan tertentu ).
Bentuk latihan ini sedikit sekali melibatkan organ penting seperti jantung dan paru-paru.
2. Latihan Pleksibilitas
Yaitu meliputi gerakan yang melibatkan satu sendi atau lebih, disamping meregangkan otot / kelompok otot tertentu. Latihan ini sangat bermanfaat bagi mereka yang mempunyai keluhan ( kelainan ) persendian. Dan juga mencegah otot – otot yang sudah terlatih yang biasanya menjadi kuat dan keras menjadi lebih supel ( elastis ) sehingga mudah robek dan putus.
3. Latihan Kekuatan
Latihan ini bermanfaat untuk kekuatan otot tertentu agar persendian tubuh lansia berfungsi dengan baik.
Latihan statis relatif berbahaya bagi manula, terutama sehubungan dengan terjadinya reaksi peningkatan tekanan darah yang cukup tajam.
4. Latihan Kecepatan
Sebenarnya merupakan pengerahan sekaligus unsur kekuatan dan metabolisme yang cukup tinggi.
5. Latihan Ketahanan atau Daya Tahan Tubuh
Merupakan latihan terpenting karena melalui latihan ini tercapai “ training – effect “
Yang berpengaruh positif terhadap praktis semua sel organ tubuh kita. Positif dalam arti baik aliran darah maupun metabolismenya menjadi lebih baik.
Persyaratan agar latihan ketahanan ini dapat dicapai secara optimal yaitu :
 Gerak otot hendaknya bersifat dinamis dan melibatkan kelompok otot cukup besar minimal kedua tungkai.
 Intensitas latihan mencapai “ training zone “ dengan batas minimal dan optimalnya ditentukan dari bilangan nadi.
 Lama latihan berlangsung antara 15 – 60 menit.
 Frekuensi latihan minimal 3 x seminggu, maximal 5 x seminggu.





 OLAH RAGA BAGI LANSIA

A. Konsep Dasar
Latihan olah raga bagi lansia mempunyai manfaat besar, karena dapat meningkatkan kemampuan aerobik serta kemampuan adaptasi dari sistem kardiorespirasi dan otot saraf serta sendi. Olah raga yang dilakukan dengan baik pada lansia dapat memperbaiki sambaran elektrokardiogram, komposisi tubuh, kekuatan, respon hormonal terhadap latihan dan skor dari tes psikologis.
Sebelum pemberian dosis olah raga pada lansia harus dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu meliputi :
 Riwayat penyakit yang lengkap
 Pemeriksaan fisik diagnostik
 Pemeriksaan laboraturium ; gula, kolesterol, trigleserida.
 Pemeriksaan radiologi
 Pemeriksaan elektrokardiografi 12 hantaran
 Pemeriksaan pembebanan jantung atau stress test.

B. Jenis – Jenis Olah Raga Lansia
Program latihan olag raga yang disarankan bagi lansia harus sesuai baik tipe maupun intensitas dan harus dihindarkan kemungkinan terjadinya cedera atau kerusakan jaringan lunak.

Latihan olah – raga yang di sarankan untuk lansia sebagai berikut :
 Tipe aerobik ;
paling baik jalan atau berenang.
 Intensitas ;
latihan untuk lansia didasarkan atas target heart rates, yang untuk orang di atas 60 tahun max 200 x/ mnt, dan min 105 x / mnt.Namun yang lebih akurat dengan menentukan target max yang dihitung dari 220 x / mnt, da latihan yang diberikan sekitar 60 % sampai 80 % dari nadi maksimal.
 Lamanya latihan ;
60 menit,terdiri latihan pemanasan, latihan inti, latihan pendinginan.
 Frekuensi ;
latihan sebaiknya tidak dilakukan tiap hari untuk memberikan kesempatan tubuh istirahat dan tidak kurang dari 3 x seminggu.

Apabial latihan olah raga dilakukan secara teratur, umumnya dalam jangka waktu 8 – 12 minggu sudah dapat dirasakan hasilnya.





Daftar Pusraka

 Wahyu Kartiwikarta, “ Kesegaran Jasmani Bagi Manula dan Penderita Penyakit Kronis “ Laboraturium Ilmu Faal, FK UNPAD.
 Dr. Tanya Rotikan, Sp.KO dan YMP, “ Olah Raga Untuk Lansia “ Majalah Kesehatan Nirmala, Edisi 09 / III / September 2001,hal 68 – 71.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar